Posts

Showing posts from 2018

Desember

By Lilo Husaini 01/12/2018 Desember adalah Rindu. Pada hangatnya kopimu Pada binar nan sendu Pada aksara yang membisu

Bosan

Bukannya ngusir sih. Tapi kok situ masih kekeh Pura pura tidak tahu? Atau masih kuat nahan malu? Jangan pura pura bengong Semua itu omong kosong Cuma sekedar menghibur Sambil nunggu situ masuk kubur Loh kok situ marah? Apa selama ini ga sadar ? Kita semua mau muntah Karena lakon yang seperti bebodor Maaf ini  curhat Biar hati jadi lega Maaf kalau situ sakit Setidaknya kami terbuka Terimakasih mau baca Biar ga ada prasangka Ataupun hati yang luka Walau kami tau kamu kecewa Setidaknya kami lega Akhir November 2018

Pagi

Image
Pada pagi yang senyaP Alunan desir angin menyapA Gemuruh rindu melambunG Impian malam mulai teruraI

??

Image
Menapaki belukar  Yang mengular Membawa luka Yang menganga Sejauh memandang duka membayang Sejauh berlari luka tak terperi Luka dan duka Seperti berlomba Merejam nestapa Di akhir yang fana

Màaf

Sudahi saja lakonmu Karena aku sudah tau Semua itu palsu Nanti kamu malu Ambil sauh segeralah melaju Cari dataran tempat menuju Mungkin di sana ada yang baru Bisa jadi mangsa untuk berburu Bila saatnya mereka jemu Bersiaplah untuk dibuai rindu Karena ini memang pintamu Maaf kalau aku meninggalknmu

Nyeri

Onàk dan duri Menjadikan nyeri Sedikit berdarah Membendung sumpah serapah Sampai saatnya menyerah Buliran bening nyaris tumpah Bertahan demi kesetian sumpah Menunggu waktu menjadi sampah Dibuai mimpi Menunggu janji Berdiri di tepi Menunai sepi Bangkit sendiri Menghias diri Manata hati Menuju mati

Pagi

Pagi selalu menjanjikan harapan bagiku Berharap sinar mentari kan sehangat sapamu Berharap hariku an secerah senyummu Berharap hadirmu temani sunyiku

Lalu apa lagi?

Jika kau buat  memerah Lalu        apa makna sedekah? Jika pongahmu bertambah Lalu        mengapa kau harap berkah? Jika        merendahkannya Membuatmu bangga Lalu        apa makna cinta? Jika karena lakonnya Membuatmu murka Lalu        apa arti saudara?

Surat Cinta

Entah dari mana harus memulai untuk menuliskannya Karena semua rasa berkecamuk jadi satu. Derai tawa dan tangis berkejaran saling dahulu mendahului. Begitu penuh dada ini akan sesal dan harap. Begitu penuh benak ini oleh memori dan cerita. Begitu kelu jemari ini untuk memulai Dapatkah semua terangkai dalam sepucuk surat? Sebuah tanya yang seharusnya terjawab dalam tarian jemari Dan... Akan kuawali dan kusudahi Dengan  tembang cinta beriring nada rindu ah...

Typo

03/12/2018 Dari tadi salah terus Maklum jari sudah kaku Seperti usia yg tergerus Suka bablas tak tentu Maunya bilang cinta Yang muncul malah dusta Maunya menebar cerita Jadinya kurang makna Kenapa juga tidak waspada Sudah tau banyak  onak Lama lama jadi luka Bikin dada tambah sesak

Merindu

Apalah maksudmu Menjeratku dalam lagumu Semua  tau itu semu Tapi kau tak mau tau Entah aku mau Atau aku ragu kamu menunggu Aku merindu

Manismu

Image
Sungguh Baru kusadar Ternyata... Manismu itu Yang menjadikan Kopi ku terasa Lebih pahit

Kopi pagi

Image
Berharap. secangkir kopi panas diawal yg dingin  ini  bisa menghangatkan pagi berembun  yg beku karena mentari yang seakan enggan menampakkan diri. Ah di mana kah dikau wahai sang surya? mengapa kau masih juga lelap dalam peraduanmu? walau embun ini kan juga cair oleh panasmu tapi ia kan tetap tersenyum menyambut hadirmu.

Kopi

Image
Hangat  Membakar lidah Pahit Menyeluruh Seteguk lagi Ini belum mulai Mari nikmati Tak perlu menanti

Di ambang sore

Dalam renungan seorang Di ambang  sore nan layu Di simpang tiga titian Tamasya  indah ku bisu Ke satu arah tertentu Kulepaskan pandangan ku Ke tempat janji bertemu Simpang tiga rumpun bambu Tiap sore ku nantikan Di simpang   tiga titian Dengan debar  kasih sayang Kata mesra pengharapan Entah apa sebabnya Tiada kabar berita Tujuh senja kunantikan Namun dikau datang  (dewiyul)

22 januari

Kopi dan buku                                                 begitu terhanyutnya aku                                         di lembaran tanpa nomor                              hingga nyaris lupa                                          ..      jika kopinya hampir dingin