Dingin

‘Dingin’

Hujan tercurah ke bumi pagi tadi.
Dingin,
Hingga aku enggan tuk beranjak
dari sajian hangat perjamuan

Tapi aku harus pergi.
Aku tak punya pilihan.

Dengan sisa kehangatan
kususuri jalanan basah dan dingin.
Mencoba tuk menikmati butiran hujan  
yang menampar wajah.

Menikmati desiran angin
yang membawa percik-percik tajam
yang menghujam tubuh.

Mengyerap dingin
yang menusuk relung relung kalbu.

Menghirup aroma tanah yang basah.
Menyesap aroma udara yang lembab.
Ah andaikan ...
Kautawarkan kehangatan secangkir kopi.
Akan kusambut
Meskipun pahit.
lilohusainiblogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Kita

Liburan Sekalian Mudik ke Lampung Barat

Ini Tentang Hujan dan Aku