Ini bukan tentang sumpit baru dan pisang goreng atau teh hangat yang menemaninya. Tapi ini tentang kita. Kamu, aku dan dia Juga mereka yang tertawa Siapa yang teraniaya Siapa yang jumawa Siapa yang tergoda Siapa yang terpana Siapa yang merana Siapa yang bertanya Siapa yang jalang Siapa yang hilang Siapa yang meradang Siapa yang ditendang Siapa yang melenggang Siapa yang
Memiliki anak hiperaktif bukanlah keinginanku sebagai seorang ibu. Karena anak adalah amanah, bagaimanpun keadaannya. Tetapi jika anak kita adalah termasuk anak yang hiperaktif, tentunya kita tidak boleh berkecil hati. Syukuri. Mungkin Allah punya rencana lain yang lebih indah. Akan tetapi kadang kita tidak bisa menghindari pandangan orang sekitar kita yang memiliki anggapan kalau anak hiperaktif adalah anak nakal. Kita harus berbesar hati dan tetap fokus dalam mendidik anak kita. Bagaimanapun hiperaktifnya anak kita, tentunya dia tetaplah istimewa di mata kita dan akan menurut pada orang terdekatnya yaitu ibunya. Maka sebagi ibu kita bisa menerapkan aturan yang harus dipatuhi oleh anak kita agar dia bisa disiplin terhadap dirinya sendiri. Salah satu peraturannya yang aku terapkan pada anakku adalah dia harus selalu minta ijin padaku terhadap semua yang akan dia lakukan. Aku adalah role modelnya. aku selalu meminta izin padanya jika ada sesuatu yang ingin aku lakukan. seperti saat ...
Sekitar awal tahun 1996 setelah gempa Liwa yang menyita perhatian dunia aku berkesempatan melintas kota Liwa Lampung Barat. Pada saat itu aku akan menuju Bengkulu mengunjungi mbah putri. Dari jendela bis aku menikmati pemandangan alam yang begitu memukau. Menurut berita yang aku baca kota ini pernah diguncang gempa dengan kekuatan 6,5 SR pada 15 Februari 1994. Ada sekitar 196 korban jiwa . Tak kurang dari 2000 orang mengalami luka luka. Dan 75 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Jadi aku tak bermimpi untuk tinggal di daerah yang rawan gempa seperti ini. Pernah seorang teman mengajakku untuk mendaftar tes PNS di kota ini tapi aku menolaknya. Bagiku bisa menikmati indahnya alam saat melintas sudah cukup. Atau kapan kapan jalan jalan saja ke sini. 'Tak perlu menetap atau jadi penduduk sebuah kota kalau kau jatuh cinta pada elok pemandangannya' ucapku waktu itu Tapi rupanya takdir berkata lain. Aku menikah dengan salah seorang pemuda asli Lampung Barat. Walaupun aku tida...
Comments
Post a Comment