Marni sedang membereskan meja makan ketika Gandi masuk lewat pintu dapur. Selalu seperti itu.
Kebiasaan yang kadang bikin jantungnya berdetak lebih cepat.
"Aku temani cuci piring ya " katanya sembari mendekat ke tempat pencucian piring. Mirna mengangguk dan memberinya senyuman termanis.

Gandi memang baik, bahkan sangat baik. Selain menemani di dapur, dia yang juga menani Mirna ngobrol saat menyetrika, menyiram bunga dan juga menghiburnya saat dia habis di marahi Eyang Uti.

Kehadiran Gandi di rumah besar ini membuat Marni lebih semangat. Walau dia berusaha menyembunyikan rasa bahagianya. Dia tak mau Gandi tau kalau dia mulai suka dengan Gandi. Soalnya dia baru kenal Gandi selama 3 bulan. Sejak dia mulai bekerja di rumah besar milik anak majikan kakaknya.
Tadinya dia tidak betah  karena rumah besar ini selalu sepi. Tuannya selalu pulang malam. Entah apa kerja mereka. Tapi mereka baik padanya. Dan mereka puas dengan kerjanya. Dia harus berterima kasih pada Gandi. Karena dialah Marni bisa tau kerjaannya dan juga kebiasaan majikannya
Hingga pada suatu sore dia sedikit terkejut karena tiba tiba kakaknya datang dan memintanya berkemas. Walau heran Marni tak berani membantah. Dia segera ke kamar dan memberesi barangnya. Sementara kakaknya berbicara pada kedua majikannya. Tapi dia tidak tau apa yang mereka bicarakan.
...
"Gun, sebenernya Marni anak yang baik, dia rajin dan kerjanya bagus. Tapi akhir akhir ini kami sering memergokinya bicara dan tertawa sendiri. Kami khawatir . Sebaiknya kamu bawa dia berobat" jelasnya
Gun hanya mengangguk.


#odopbatch7
#odopday7









Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita Kita

Liburan Sekalian Mudik ke Lampung Barat

Ini Tentang Hujan dan Aku