Miyek


Miyek adalah nama yang kuberikan pada sebuah boneka. Boneka plastik pemberian anak tetanggaku yang baru pindah dari Jakarta. Sebenarnya Miyek bukanlah sejenis boneka yang bisa di mainkan atau dijadikan alat untuk bermain. Dia lebih seperti boneka pajangan. Karena miyek terbuat dari bahan plastik keras.

Sosok Miyek  menyerupai sosok gadis kecil berambut pirang sebahu yang sedang menggendong bayi. Atau tepatnya meninabobokan adik bayi dalam gendongannya. Tangannya diletakkan di bibirnya. Seolah meminta kepada yang lain untuk diam.

Waktu aku kecil aku hanya punya 1 boneka, jadi saat mbak Mimi memberiku boneka walaupun bekas hatiku senang sekali. Sebenernya ada tiga boneka yang diberikan. Miyek dan dua buah boneka karet kecil yang berbunyi nyek nyek kalau dipencet. Nah dua boneka ini lah yang dinamakan Miyek oleh ibuku. Tetapi boneka itu diambil oleh sepupuku. Aku tentu saja menangis. Tapi ibuku membujukku. Karena aku anak yang penurut, aku akhirnya menerima saja dikasih boneka plastik keras dan jelek.

Yang membuatku agak senang adalah Miyekku memiliki rambut, yang bisa aku sisir, dan aku kepang atau aku ikat dengan pita warna warni. Bentuk Miyek yang keras dan dalam posisi berdiri tidak bisa kupakaikan baju atau ku gendong selayaknya boneka kadang bikin aku jengkel jika ingat Miyek yang asli. Tapi lagi lagi ibu membujuk. Dan aku cuma bisa pasrah.

Miyek menemaniku bermain. Aku cukup senang dengan mendandani rambutnya. Pada suatu hari aku memotong rambut Miyek. Ibuku marah. Saat itu aku masih kecil jadi kupikir nanti rambutnya akan tumbuh lagi. Dan sejak itu rambut Miyek jadi pendek. Tidak bisa dikepang atau dikuncir kuda.

Aku menyimpan Miyek di kamarku sampai aku besar. Walau aku tidak mainkannya lagi. Entah mengapa aku seperti punya kawan. Kadang aku ajak Miyek ngobrol. Aneh ya?
Saay kuliah aku menyimpan Miyek.
 Miyek nyaris terlupakan saat aku menikah.

Lalu saat aku punya anak aku mencari Miyek diantara tumpukan barang di gudang ternyata masih ada. Akhirnya aku cuci dan kuberikan pada gadis kecilku. Pada awalnya dia takut. Karena wajahnya emang rada menakutkan. Tapi setelah aku bercerita tentang Miyek akhirnya dia mau bermain dengan Miyek.
Kemenakan dan teman teman anakku juga takut pada saat pertama lihat Miyek. Tapi lama lama mereka suka karena lucu.

Ada cerita lucu tentang Miyek. Ada anak teman ku datang berkunjung ke rumah. Saat itu anakku sedang bermain dengan Miyek. Anak temanku ikut bermain. Tiba tiba dia menangis. Kami kaget. Kupikir dia takut dengan Miyek. Ternyata nama anak temanku Mia, jadi ketika anak ku bilang kalau nama boneka nya Miyek , Mia mengira anakku mengejek dia.
Lalu mengalirlah cerita tentang sejarah Miyek. Dan kami pun tertawa. Demikian juga Mia.

Sekarang anakku sudah kelas XI SMA. Dia tidak lagi bermain dengan Miyek. Tapi kami masih menyimpan Miyek. Dia berencana akan memberikan Miyek pada anaknya nanti. 
Kalian ingin kenalan dengan Miyek?
Jangan ketawa ya.
Biar jelek aku sayang sama Miyekku

#odopbatch7


Comments

Popular posts from this blog

Cerita Kita

Liburan Sekalian Mudik ke Lampung Barat

Ini Tentang Hujan dan Aku