Mengawinkan Kopi dan Buku di Hari Kunjung Perpustakan



Mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang kulakukan. Karena hobiku membaca perpustakaan adalah daerah tujuan wisata bagiku. Tapi seiring berjalannya waktu dan bergantinya status, hobi membaca mulai menurun apalagi berkunjung ke perpustakaan.

Lalu timbulah mimpi untuk membuat semacam taman bacaan di rumah. Tapi bagaimana caranya sementara aku harus kerja. Waktu tidak mendukung. Kandas?
Tidak .
Masih berharap mimpi itu terwujud.

Eh bagaimana dengan kopi?

Jadi begini, suamiku orang Lampung, tepatnya dari Liwa Lampung Barat. Daerah penghasil kopi, kopi Robusta. Kopi yang sudah cukup terkenal bukan saja di Indonesia tapi juga dunia.

Saat resign dari kerja. Dia memutuskan untuk menjual kopi bubuk. Kami membuat branding #kopimamakdayat. Alhamdulillah bisnis kopi berjalan lancar. Walaupun ada kendala disana sini . Namanya juga dagang.
...

Sekitar pertengahan Agustus lalu aku melihat IG Perpusda, di situ ada pengumuman lomba lapak baca dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan.

Ada dua kategoqri dalam lomba tersebut, yaitu lapak baca umum  dan lapak baca inklusi. Kupikir ini kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi ku. Biarlah mulai dari kecil dulu bikin lapak baca.

Aku memilih lapak baca inklusi . Lapak Baca Inklusi adalah lapak baca  yang memiliki hasil terapan dari buku atau bahan bacaan.

Jadilah Lapak Baca Mamak Dayat.
Selain melapak buku buku aku juga mengisi display dengan produk kopi bubuk . Dan tentunya juga menyiapkan kopi seduh.
Alhamdulillah pengunjung banyak yang membeli kopi , baik yang bubuk maupun yang seduh.

Selam kegiatan berlangsung bermunculan lah ide ide. Rasanya ingin sekali segera merealisasikan ide ide itu. Salah satunya adalah membuat Lapak Baca di teras rumah.
Hmm ... Mungkin asik menyeruput kopi hangat sambil membaca atau mendiskusikan atau mereview  sebuah buku.

Aku ingin para pengunjung lapak menikmati suasana  yang nyaman di teras rumahku.
Perpaduan yang indah bukan? Kopi dan buku. Menyatu membentuk harmoni.
Semoga
#odopbatch7




Comments

  1. yeay, keren...
    Saya ada teras baca di rumah mbak, untuk anak-anak tetangga. hanya saja buka kalau Ahad karena weekdays saya kerja. Belum keren kek gini, kami hanya lesehan dengan bangku sedanya, ehehehe

    ReplyDelete
  2. Boleh donk sy berkunjung ke tempatnya,,sambil nyeruput kopi gratis hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita Kita

Liburan Sekalian Mudik ke Lampung Barat

Ini Tentang Hujan dan Aku