Colenak, di Cocol Enak

Aku sering dengar nama Colenak dari almarhum Abah. Itu makanan berbahan dasar tape alias peuyem khas daerah Jawa Barat. Katanya rasanya enak. Colenak sendiri merupakan singkatan dari kata "di Cocol Enak". 

Sebenarnya aku sendiri belum pernah merasakan colenak apalagi membuatnya. Dan Abahpun tidak pernah menceritakan bagaimana dan seperti apa colenak itu. Aku hanya pernah mendengar Abah menyenandungkan tembang berbahasa Sunda dan ada kata colenak didalamnya. Pun aku tak pernah bertanya apa itu colenak. Tapi aku menyimpulkan itu adalah makanan.

Sampai pada suatu hari aku mendapatkan oleh oleh peuyeum  dari salah seorang teman yang baru pulang dari Bandung. Terlintas dalam benak ku tentang colenak. Lalu aku coba Googling. Ternyata ada banyak resep colenak. 

Lalu mulailah aku mengeksekusi resep dari internet . Tidak terlalu rumit ternyata. Pertama bakar tape singkong di atas teflon yang sudah dioles dengan mentega. Gak kebayang dulu sebelum ada teflon mungkin di panggang di atas arang ya? Angkat setelah agak kekuningan. Sepertinya sensasi gosong itu yang bikin rasanya nikmat. 

Kalau menurut resep yang aku dapat, tape singkong bakar itu di makan dengan cocolan yang terbuat dari rebusan gula merah plus gula pasir serta santan yang ditambahi kelapa parut, serta diberi daun pandan untuk menambah aroma.  Bisa juga di tambahi nangka.Hmmmm. Yummy banget kan. Rasa manis tape setengah gosong berpadu dengan manis gurih kuah alias cocolan. Layaklah kalau dibilang colenak , di Cocol Enak. 

Selain itu bisa juga menggunakan  gulaa merah serut. Apalagi gulanya gula aren asli.

Tapi aku lebih suka dengan variasi toping kreasiku sendiri, yaitu parutan coklat blog. Rasanya wow banget . Apalagi dinikmati saat panas. Jadi ngebayangin makan colenak di Bandung nih..

Kata temanku ada lokasi tempat jualan Colenak yang cukup terkenal di Bandung yaitu Colenak Murdi Putra yang terletak di jalan Ahmad Yani Bandung. Toko uang sudah diwariskan selama tiga generasi dari penemu colenak Aki (kakek) Murdi.

Aku sudah lupa sih bagaimana syair  dari tembang Colenak yang dulu sering di senandung kan almarhum Abah. Aku coba deh cari di you tube. Aih jadi serasa ada Abah di sampingku. 

Bayangkan aku sudah mengenal tembang dan membayangkan rasa colenak sejak dulu sekali dan baru membuktikan nikmatnya colenak sekarang saat Abah sudah almarhum.

#odopbatch7










.

Comments

  1. Ahhh, aq pas punya tape d kulkas, bisa diberdayakan nih 😆

    ReplyDelete
  2. Peuyeum bikin ngiler. Dulu kalau mau peuyeumah nunggu wisata ke banBand dulu. Kalau sekarang sudah tersebar di mana-mana ya, Mbak. Tapi aku belum pernah nyobain colenak. Biasanya dimakan aja langsung tanpa cocolan dan taburan apa-apa. 😅

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerita Kita

Liburan Sekalian Mudik ke Lampung Barat

Ini Tentang Hujan dan Aku